Kamis, 28 April 2016

Presiden Jokowi Meninjau Penerapan Metode Dekomposer (Aplikasi Beka & Pupuk Mikrobia Pomi)

SUKOHARJO - Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan kegiatan peninjauan langsung pemakaian metode 3 in 1 perpaduan Beka (Dekomposer), Hazton, yakni metode tanam bibit tua dan jumlah banyak dan Poni serta perlakuan pupuk hayati, serta meninjau langsung panen raya padi dengan melihat proses Olah Sawah dengan Mikrobia di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, sabtu pagi (3/10), di hamparan sawah desa Ngiser Sonorejo Kabupaten Sukoharjo
Kedatangan Presiden Jokowi ke Kabupaten Sukoharjo bukan untuk melakukan panen raya tapi memastikan pemakaian Pupuk Mikrobia Pomi dan Pupuk Mikrobia BK (Dekomposer) yang menyangkut teknik penanaman, penggunaan pupuk mikrobia BK dan mikrobia Pomi. yang merupakan pupuk hayati dan apabila betul metode dapat 1 ha bisa mencapai panen 10 ton bisa dikembangkan di Propinsi propinsi lain diseluruh Indonesia.
“Kalau 1 hektare bisa 10 sampai 11 ton dari yang normal berarti kenaikannya bisa 30-40 %," ungkap Jokowi. Selain itu Presiden RI, Joko Widodo menyatakan meskipun saat ini ada fenomena Elnino yang berdampak kemarau panjang namun setiap saat masih ada panen padi. Presiden mengajak semua pihak untuk optimis semangat untuk mencapai ketahanan pangan.
"Kita harus optimis sehingga pertanyaannya rekan rekan Pers, seharusnya pertanyaannya kapan kita bisa ekspor," ungkap Jokowi.
Selain itu Presiden mengungkapkan upaya lain dalam peningkatan produksi beras dilakukan dengan pola pendampingan kepada petani yang melibatkan 8700 pendamping berbagai unsur seperti Perguruan Tinggi, Mahasiswa, LSM, Kementan dan Babinsa.
Sementara itu, Mentan Amran Sulaeman mengatakan, “Pemerintah terus mendorong petani memanfaatkan inovasi untuk meningkatkan produksi dan pendapatan, kedepan padi IPB 3S sinergi dengan pupuk Pomi dan BK diharapkan akan meningkatkan produksi 12 ton per hektar hanya kita displin menggunakan varitas”.
Hadir pada kesempatan ini PJ Bupati, Drs Agus Santosa, Ketua DPRD, Muspida Plus, kepala SKPD dan tamu undangan. Demikian informasi yang dihimpun Kabag Humas Drs Joko Nurhayanto EN MHum.

Sumber : Biro Humas Prov Jateng, Okt 2015
               birohumas.jatengprov.go.id/content/presiden-jokowi-pastikan-pemakaian-metode-dekomposer-3-1

Rabu, 06 April 2016

Aplikasi Beka untuk Tanaman Padi



Beka Dekomposer adalah pengurai bahan organik, yang didalamnya terdapat berbagai macam mikrobia/bakteri pengurai. Aplikasi untuk tanaman padi dimulai sejak tahap pengolahan lahan. Sebelum lahan dibajak, sebaiknya tanah disemprot terlebih dahulu dengan larutan Beka. Biarkan sisa-sisa jerami dan singgang tetap ada, tidak perlu dibakar, karena akan difermentasi oleh Beka menjadi pupuk alami.
Setelah disemprot Beka, lahan dibajak. Pembajakan lahan ini berfungsi membalik bahan-bahan organik dan nutrisi tanah agar kembali ke permukaan atas. Setelah dibajak, lahan dibiarkan selama 1 minggu. Selama seminggu inilah Beka Dekomposer bekerja mengembalikan keduburan tanah, dengan mempercepat terurai nya bahan organik.
Untuk tanaman padi, Beka dikombinasikan dengan Pomi sebagai pupuk lanjutan. Potensi peningkatan hasil produksi padi antara 30-40 %. Anda dapat mengetahui info tentang Beka Dekomposer pada web berikut ini
http://www.acidatama.co.id/berita-detail.php?id=2

Harga Beka Decomposer
Harga Eceran : Kemasan Botol isi 1 ltr : Rp 78.000
Harga Grosir : 1 Dus isi 10 btl : Rp 750.000

NB : *) Harga di atas belum termasuk Ongkos Kirim ke alamat konsumen.

Untuk pemesanan dapat menghubungi :
     Kinanti Agromart
     c.p : Daniel Prasetyo (085743285570)
     Alamat : Siyangan, Triharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.